New York – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan peningkatan kolaborasi antarnegara dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin terasa di berbagai belahan dunia. Seruan ini disampaikan dalam Sidang Umum PBB ke-79 yang digelar di markas besar New York, Senin (9/9).
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menegaskan bahwa perubahan iklim kini menjadi ancaman terbesar bagi keberlangsungan hidup manusia.
“Kita tidak punya waktu lagi. Suhu global terus meningkat, bencana alam semakin sering terjadi, dan jutaan orang terancam kehilangan tempat tinggal. Dunia harus bertindak bersama, sekarang juga,” ujarnya.
Dalam sidang tersebut, para pemimpin dunia membahas langkah konkret untuk menekan emisi karbon, mempercepat transisi energi terbarukan, serta mendukung negara berkembang dalam pendanaan hijau.
Beberapa negara maju berkomitmen meningkatkan kontribusi pendanaan iklim hingga miliaran dolar, sementara negara berkembang menekankan pentingnya keadilan iklim agar transisi energi tidak menambah kesenjangan ekonomi.
Sidang PBB ini dijadwalkan berlangsung hingga akhir pekan dengan agenda khusus mengenai teknologi ramah lingkungan, adaptasi bencana, dan kerjasama lintas batas dalam mitigasi perubahan iklim.
0 Komentar